Minggu, 06 Juni 2010

COST BENEFIT ANALYSIS

Analisis manfaat-biaya merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui besaran keuntungan/kerugian serta kelayakan suatu proyek. Dalam perhitungannya, analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan suatu program. Dalam analisis benefit dan cost perhitungan manfaat serta biaya ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sesuai dengan makna tekstualnya yaitu benefit cost (manfaat-biaya) maka analisis ini mempunyai penekanan dalam perhitungan tingkat keuntungan/kerugian suatu program atau suatu rencana dengan mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan serta manfaat yang akan dicapai.

Analisis CBA hanya didasarkan pada rasio tingkat keuntungan dan biaya yang akan dikeluarkan atau dalam kata lain penekanan yang digunakan adalah pada rasio finansial atau keuangan. CBA biasanya menjadi bahasan dalam analisis investasi akan tetapi prinsip dasar topik ini juga menjadi bagian dari teori ekonomi mikro terutama untuk masalah investasi periode waktu jamak (multiperiod problems of capital investment).

Jadi pada dasarnya CBA merupakan seperangkat teknik yang digunakan untuk pengambilan keputusan, prosedur untuk mendeskripsikan dan mengkomparasi benefit dan keuntungan. Keputusan ditetapkan oleh para pengambil keputusan dan posisi CBA adalah sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan dan bukan keputusan itu sendiri.

Lalu, kapan CBA digunakan?

CBA bisa dilakukan setiap saat pengambilan keputusan akan dilakukan. Misalnya penggunaan CBA dalam pengambilan keputusan di public. CBA digunakan untuk mengevaluasi aksi dan proyek yang dilakukan oleh pemerintah.

Prinsip CBA

Prinsip-prinsip CBA melputi:

1. Mencapai keuntungan yang maksimal (termasuk kesejahteraan sosial) dan biaya yang minimal.

2. Meningkatkan keuntungan dari serangkaian tindakan dan mengurangi biaya yang terkait dengan serangkaian tindakan tersebut dalam suatu periode tertentu (membutuhkan ukuran khusus, biasanya adalah uang).

3. Pareto improvement. Sebuah proyek dikatakan pareto improvement jika proyek tersebut meningkatkan kualitas hidup dari beberapa orang, tapi tidak membuat orang lain rugi. Jelasnya masyarakat harus dapat mencapai Pareto improvements, sebab mereka menolong orang lain, tapi juga tidak menyakiti yang lainnya. Namun demikian, dalam masyarakat yang kompleks, setiap proyek atau kebijakan pasti akan membuat orang lain merugi. Sebuah proyek atau kebijakan dikatakan menciptakan Pareto improvement yang potensial jika yang untung lebih banyak daripada yang rugi.

Tahapan Penetapan CBA

Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum menganalisis CBA.

  1. Jenis proyek

Dalam meningkatkan pendapatan daerahnya berbagai macam proyek pengembangan usaha unggulan dicanangkan oleh pemerintah daerah. Proyek pengembangan daerah tersebut dapat berbagai macam jenis dan bidang yang berbeda. Jenis proyek sangat menentukan dalam penentuan variabel-variabel yang akan digunakan dalam perhitungan CBA. Variabel yang digunakan dalam proyek yang menghasilkan keuntungan atau pendapatan daerah cenderung berbeda dengan variabel yang digunakan dalam proyek untuk mendukung perekonomian masyarakat.

  1. Estimasi biaya proyek

Terdapat dua macam biaya proyek yang dimasukkan dalam perhitungan. Pertama, biaya keseluruhan proyek (project cost), dalam hal ini adalah biaya keuangan atau finansial. Biaya ini meliputi biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variabel cost), pajak (taxes), pengembalian pinjaman (loan repayment), biaya bunga (interest). Terkait dengan perhitungan biaya proyek, untuk mempermudah perhitungan maka sunken cost tidak dimasukkan dalam perhitungan project cost. Sunken cost adalah biaya yang telah dikeluarkan untuk proyek yang bersangkutan sebelum dilakukannya analisis CBA. Kedua, biaya ekonomi dalam masyarakat (economic cost to the community). Jenis biaya yang kedua tersebut cenderung sulit untuk dilakukan karena memasukkan keseluruhan variabel yang mempengaruhi masyarakat akibat dari hadirnya (dilakukannya) proyek tersebut di wilayah yang bersangkutan.

  1. Estimasi keuntungan

Estimasi ini dilakukan per tahun sepanjang proyek terkait masih berlangsung. Perhitungan keuntungan ini memasukkan revenue per tahun dan serta manfaat proyek tersebut dalam masyarakat. Estimasi keuntungan yang memasukkan biaya kesejahteraan masyarakat sulit dilakukan karena harus memperhatikan banyak faktor lain. Faktor-faktor yang mempersulit perhitungan ini antara lain dapat dilihat pada Tabel A. Untuk mempermudah perhitungan estimasi keuntungan maka diterapkan perhitungan shadow pricing. Dari Tabel A dapat dilihat beberapa variabel yang dapat digunakan sebagai proksi perhitungan dampak suatu proyek dalam masyarakat. Variabel yang dapat digunakan sebagai proksi untuk mengetahui dampak langsung suatu proyek antara lain adalah variable tenaga kerja, pendapatan atau gaji tenaga kerja serta pemanfaatan lahan disekitar lokasi proyek. Sementara variabel proksi yang dapat digunakan untuk mengetahui dampak tidak langsung suatu proyek antara lain efek multiplier dampak tenaga kerja, peningkatan nilai properti serta biaya sosial lainnya. Sementara variabel dampak tidak langsung cenderung lebih banyak dibanding dampak langsung.

  1. Perhitungan benefit-cost ratio dan internal rate of return

Setelah melewati berbagai tahapan awal, maka tahap terakhir yang harus dilakukan adalah melakukan perhitungan CBA dan internal rate of return. Perhitungan CBA dilakukan dengan memperhatikan net present value (NPV). Rumus present value adalah

Secara umum, konsep dasar dari analisis CBA adalah memanfaatkan model perhitungan keuangan dari kegiatan yang sedang atau akan dilakukan. Dalam perkembangannya, terdapat beberapa perbedaan dalam perhitungan CBA.

12 komentar:

  1. selamat sore..
    saya ingin menanyakan,,apakah ada kekurangan dari model BCA ini? lantas apa yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.
    terimakasih atas jawaban anda.

    BalasHapus
  2. bagaimana bila prinsip2 CBA tersebut tidak terpenuhi?

    BalasHapus
  3. sy ingin bertanya, kira2 bagaimana penerapan cost benefit analysis dalam studi kasus secara langsung? thanks before.. :)

    BalasHapus
  4. yang saya pernah dengar, bca masih dibagi lagi menjadi beberapa macam, apakah benar?dan kalau memang benar, apa contohnya?dan bgmn penerapannya?trimakasih..:)


    visit me:
    http://persinggahandita.blogspot.com/

    BalasHapus
  5. Jika estimasi biaya mengalami kerugian, maka apa yang terjadi pada kesejahteraan masyarakat?? Dan faktor2 apa saja yang harus diperhatikan dalam penerapan analisa CBA ini jika mengalami estimasi biaya kerugian?? Makasih

    BalasHapus
  6. ehmm..apakah cukup efektif diterapkan di seluruh proyek-proyek di indonesia??
    bagaiman kelebihan dan kelemahannya??
    terima kasih

    BalasHapus
  7. meidyas:
    Dari beberapa literature yang say baca, kekurangan model ini memiliki masalah dalam hal akurasi. Peramalan biaya dan keuntungan tidak selamanya mendekati nilai riil pada saat yang ditentukan. Selisih antara nilai prakiraan dan nilai riil dapat positif, dan sebaliknya negatif. Meskipun demikian, ketidaksesuaian ini terkadang disebut sebagai risiko yang harus dihadapi oleh pengambil keputusan.
    Untuk mengatasinya, yaitu dengan menggabungkan penggunaan CBA dengan expected value analysi, sensitivity analysis, dan evaluating “option”. Untuk detil penggunaannya bagaimana, saya tidak dapat menjelaskan dengan rinci. Saya akan mengirimkan literatur yang berkaitan dengan tiga analysis diatas ke alamat email anda… ok ok. Thanks.

    BalasHapus
  8. Indri Plano:
    Hm…. Sebenarnya saya agak bingung dengan pertanyaan anda. Hehe maaf… saya tidak tahu apa jawaban saya akan menjawab pertanyaan anda. Begini, CBA ini kan salah satu teknik untuk mengevaluasi sebuah program atau proyek. Apabila sebuah program tidak mencapai prinsip2 CBA yang didunakan sebagai alat analisis, maka bisa dikatakan program tersebut kurang atau bahkan tidak layak. Namun, untuk menyatakan sebuah proyek layak atau tidak, tidak bisa hanya menggunakan satu alat analisis saja. Harus dilakukan dengan beberapa alat analisis, apabila dari beberapa metode yang di gunakan menunjukkan ketidaklayakan proyek tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa proyek tersebut tidak layak. Thanks, semoga membantu ^_^…

    BalasHapus
  9. my name's putri:
    wah, studi kasus ya….
    Misalnya dalam pembangunan sebuah pasar. Pembangunan pasar ditujukan untuk membantu pedagang kecil dalam berusaha. Bagi pemerintah, pembangunan pasar berpotensi mendatangkan penerimaan, khususnya dari pos retribusi. Pembangunan pasar ini diperkirakan memakan waktu tiga tahun dengan biaya sebesar Rp400 juta. Penerimaan sewa dan retribusi baru akan diterima oleh pemerintah dalam empat tahun mendatang. Besarnya penerimaan per tahun diasumsikan sebesar Rp50 juta. Sementara itu pasar diperkirakan akan dapat berfungsi dengan baik selama 15 tahun. Saat ini, tingkat bunga tabungan masyarakat nasional sebesar 10 persen per tahun, tabungan masyarakat di Kediri sebesar 11 persen, dan tingkat bunga deposito mencapai 13 persen per tahun. Nah, setelah menerapkan tahapan2 dalam CBA, diketahui bahwa jumlah keuntungan yang diterima sebesar 294, sedangkan jumlah biaya yang dikeluarkan sebesar 281. Dengan angka tersebut, nilai BCR didapatkan dari pembagian 294 oleh 281 dan menghasilkan rasio sebesar 1,039. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kegiatan tersebut layak untuk dilakukan. Untuk hitungan secara rinci akan saya kirimkan via email dalam bentuk doc. Thanks, semoga membantu.

    BalasHapus
  10. anindita ramadhani:
    setahu saya, memang ada tiga metode untuk menganalisis manfaat dan biaya suatu proyek yaitu nilai bersih sekarang (NPB = net present benefit), Internal Rate of Return (IRR) dan perbandingan manfaat biaya (BCR = benefit-cost ratio).
    Metode NPB (Nilai Bersih Sekarang)
    Proyek yang efisien adalah proyek yang manfaatnya lebih besar dari pada biaya yang diperlukan. Nilai bersih suatu proyek merupakan seluruh nilai dari manfaat proyek dikurangkan dengan biaya proyek pada tahun yang bersangkutan dan didiskontokan dengan tingkat diskonto yang berlaku. Berdasarkan metode ini, proyek yang mempunyai NPB tertinggi adalah proyek yang mendapat prioritas untuk dilaksanakan. Pemilihan proyek tergantung dari tingkat diskonto yang dipilih. Pemilihan tingkat diskonto haruslah mencerminkan biaya oportunitas penggunaan dana.
    Metode IRR (Internal Rate of Return)
    Dengan metode ini tingkat diskonto dicari sehingga menghasilkan nilai sekarang suatu proyek sama dengan nol. Proyek yang mempunyai nilai IRR yang tinggi yang mendapat prioritas. Walaupun demikian pertimbangan untuk melaksanakan proyek tidak cukup hanya dengan IRR-nya saja, tetapi secara umum tingkat pengembaliannya (rate of return) harus lebih besar dari biaya oportunitas penggunaan dana. Jadi suatu proyek akan dilaksanakan dengan mempertimbangkan tingkat pengembalian (IRR) dan tingkat diskonto (i). Tingkat diskonto disebut juga sebagai external rate of return, merupakan biaya pinjaman modal yang harus diperhitungkan dengan tingkat pengembalian investasi.

    Metode Perbandingan Manfaat dan Biaya (BCR)
    Metode BCR mempunyai kelemahan dalam hal membandingkan dua buah proyek karena tidak ada pedoman yang jelas mengenai hal yang masuk sebagai perhitungan biaya atau manfaat. Manfaat selalu dapat dianggap sebagai biaya yang negatif dan sebaliknya. Oleh karena itu BCR dapat selalu dibuat lebih tinggi dengan memasukkan biaya sebagai manfaat negatif. Oleh karena itu BCR dapat dimanipulasi oleh orang yang mengevaluasi agar nilai BCR lebih tinggi dari yang sebenarnya (Mangkoesoebroto, 1998).

    Untuk penerapannya, tidak jauh berbeda dengan studi kasus yang saya bahas sebelumnya…. Mungkin saya hanya bisa menjawab sebatas ini… semoga membantu, thanks. ^_^

    BalasHapus
  11. anonim:
    pendapat saya, teknik ini tidak terlalu efektif untuk semua jenis proyek. karena keakuratannya kurang terjamin.
    Kelebihan CBA meliputi:
    1.CBA merupakan alat analisis yang sederhana, sehingga memudahkan pengambil keputusan dalam menentukan prioritas.
    2.CBA juga sangat membantu pengambil keputusan dalam mengurutkan prioritas pilihan. Penentuan prioritas ini tentu saja akan meningkatkan efektifitas penggunaan anggaran. Apabila CBA atau alat lain tidak dimanfaatkan oleh pengambil keputusan, terdapat kemungkinan bahwa pengambil keputusan tersebut telah membuang waktu, tenaga dan biaya untuk pilihan program yang kurang esensial untuk dilakukan pada waktu tertentu.
    3.Penggunaan CBA dapat menjadi alat untuk membandingkan pilihan-pilihan yang tidak seragam dalam kerangka waktunya.
    Kelemahan CBA meliputi:
    1.Penghitungan ekonomi untuk Public Good dengan menggunakan CBA sulit untuk dilakukan.
    2.Tidak dapat mengukur aspek multidimensional seperti keberlangsungan, etika, partisipasi publik dalam pembuatan keputusan dan nilai-nilai sosial yang lain.
    3.CBA juga lebih berfungsi memberikan informasi kepada pengambil keputusan, tapi tidak dengan sendirinya membuat keputusan.
    4.Fokus pada efisiensi, melupakan equity. Padahal keduanya adalah dua kriteria yang berdiri sendiri-sendiri dalam ekonomi kesejahteraan.
    5.Mengingat CBA menggunakan pendekatan peramalan nilai waktu uang, metode ini memiliki masalah dalam hal akurasi. Peramalan biaya dan keuntungan tidak selamanya mendekati nilai riil pada saat yang ditentukan. Selisih antara nilai prakiraan dan nilai riil dapat positif, dan sebaliknya negatif. Meskipun demikian, ketidaksesuaian ini terkadang disebut sebagai risiko yang harus dihadapi oleh pengambil keputusan.
    6.Terdapat beberapa sektor publik yang sulit dilakukan penerapan CBA dalam studi kelayakan proyek. Proyek publik tersebut antara lain adalah air minum, jalan, kesehatan, pendidikan dan pertahanan keamanan. Analisis CBA akan sangat sulit dilakukan dalam proyek-proyek tersebut dikarenakan banyaknya pertimbangan dan kepentingan di dalamnya.
    nb: lain kali tolong cantumkan nama dan alamat email anda ya... jd klo ada ilmu2 baru bisa share gtu... ok thanks.

    BalasHapus
  12. selvi :
    efeknya ke masyarakat??? tentu saja buruk... hehehe...
    untuk pertanyaan anda, saat ini belum bisa saya jawab... (maav skali yah).. kalau sudah ketemu jawabannya, saya kirim via email deh...

    BalasHapus